Pernah kukatakan padamu, cintai aku semampumu.
Seandainya belum sampai pada ujung nafas,
cintaku membuatmu tersenggal,
aku rela kau lepaskan.
Airmata saat itu
Pelukan kala itu
Sekecupan di kening
Seolah patrian janji kau takkan pernah pergi.
Rintangannya akan berat, keluhmu.
Akan banyak airmata, desisku.
Adakah bahagia?
Kau jawab, entah...bisa kita coba, tapi saat ini hanya kau yang kucinta.
Ini akan seperti berjalan di atas bara.
Ingatkah kau kala itu?
Dimana kau saat ini?
Aku sendiri. Disini.
Seperti katamu, berjalan di atas bara.
Tersesat di belantara kisah antah berantah.
Mencoba mencari bekas jalan keluar yang kau telusuri tanpa kau tinggalkan jejak untukku.
Bukankah seharusnya kau membawaku keluar?
Mataku terlalu buram oleh tangis sepanjang bisa otakku mengenangmu.
Aku tak bisa melihat jalanku.
Aku tidak bisa menemukan jalanmu.
Aku disini.
Masih disini....
20 Mei 2012
(masih) Tentang Air Mata
Share
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar