Bapak,
ketika alunan adzan dipagi yang berbintang berbisik ditelingamu
kau kenakan surban putihmu
kau langkahkan kakimu
menyeruak tusukan tajam dinginnya angin
yang mendera tulang rapuhmu
detik
menit senja usia yang kau lalui bersama putaran bumi ini
keagungan nama-Nya terpatri kuat dihatimu
kau bapakku
kau panutanku
aku sayang padamu
detik
menit senja usia yang kau lalui bersama putaran bumi ini
kini telah terhenti
hatiku memberontak
akal sehatku tak terima
otakku selalu bertanya "kenapa??"...
"kenapa??"....
dan "kenapa??"...
aku masih butuh kasih sayangmu
aku masih butuh nasehatmu
aku masih butuh dan akan selalu butuh bapakku
kenapa Tuhan memanggil bapakku?
kenapa Tuhan meminta bapakku?
kenapa Tuhan menginginkan bapakku?
Bapak,
harusnya kau tak pergi
harusnya kau minta semenit waktu lagi
semenit waktu saja
sekedar menunggu anakmu ini mampu membelikan surban baru untukmu
kini
hanya serangkai kata dalam tengadah tanganku
yang dapat kuberikan untukmu
Tuhan,
sambutlah kedatangan bapakku
ulurkan tangan Agung-Mu
dan berikanlah sedikit tempat di Arsy-Mu untuk bapakku.
12 Feb 2011
.:: Serangkai kata dalam tengadah tanganku ::.
Share
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar